INFORMASI :

Selamat Datang di Website Desa Tanjungsari Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen "  Dari dan Untuk Masyarakat Tanjungsari " Pelayanan Pukul 07.30 - 15.30 WIB

Kerja Bakti Resik Makom Menjadi Adat Istiadat Budaya Desa yang Terus Lestari

Kerja Bakti Resik Makom Menjadi Adat Istiadat Budaya Desa yang Terus Lestari

Kerja Bakti Resik Makom Menjadi Adat Istiadat Budaya Desa yang Terus Lestari

Desa Tanjungsari Kecamatan Kutowinangun

Kepedulian terhadap lingkungan harus ditunjukkan setiap orang. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga keberlangsungan hidup manusia. Jika tidak dirawat dengan baik, akan terjadi kerusakan pada alam dan bisa mengancam setiap makhluk hidup.

Masalah lingkungan pada hakikatnya menjadi tanggung jawab semua orang. Untuk itu, sangat penting untuk membina wawasan dan kepedulian terhadap lingkungan di kalangan masyarakat. Selain itu, setiap orang juga harus mengerti dan memahami pengertian kepedulian terhadap lingkungan.

Berdasar wawasan tersebut, leluhur desa Tanjungsari melaksanakan satu kegiatan dan menjadikan itu sebagai budaya desa yaitu Gombrang / Resik makom .

Dilaksanakan menjelang bulan suci Ramadhan (Hari Raya Idul Fitri ) masyarakat secara bersama sama melaksanakan budaya tersebut dengan acara husus yaitu tumpengan di makom desa ( makom tajuk ),

Mengirim doa kepada leluhur, keluarga dan kerabat yang telah meninggal merupakan cerminan bahwa masyarakat desa Tanjungsari sangat menghormati para leluhur yang terdahulu.ada Makom Kyai Buyut Manguntapa, Makam Mbah Pengilon, Makom Buyut Bitanti yang merupakan pendiri desa Tanjungsari.

 

Seiring berkembangnya zaman, desa Tanjungsari ingin dan akan tetap melestarikan ruh gotong royong ( gombrang ) didalam lingkungan masyarakat sehingga akan menjadi sebuah KEBUDAYAAN masyarakat yang lestari

salah satu kebudayaan diartikan adalah sebuah kebiasaan turun temurun yang disepakati dan dilaksanakan bersama sama dalam rangka untuk mendapatkan manfaat bersama dan mempunyai nilai sejarah serta menjunjung tinggi tatanan masyarakat

Semoga budaya resik makom ( gombrang ) akan terus lestari.

Bagikan :

Tambahkan Komentar Ke Twitter